.

Selasa, 17 Januari 2012

Robot Reog Siswa SMPN 1 Surabaya Juara Internasional

Membutuhkan waktu 37 hari atau satu bulan lebih seminggu untuk menciptakan robot Reog Ponorogo. Rizky Alzandi Barik, siswa SMPN I Surabaya dengan tekun merangkai sendiri komponen robot sehingga menjadi juara internasional.
Rizky menjadi juara dalam International Robot Olympiad (IRO) 2011 yang diikuti 13 negara di Jakarta, 15-18 Desember. Di ajang yang sudah digelar untuk ketiga belas kalinya itu, ia meraih medali perunggu.
“Saya habis uang Rp 6 juta untuk membeli komponennya. Yang mahal itu motor servo karena berfungsi sebagai organ vital robot,” urai Rizky yang harus mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) susulan karena berjuang di level internasional.
Sebanyak 11 motor servo dibeli untuk menjadikan robot seolah seperti penari reog beneran. Masing-masing motor ini seharga Rp 275.000. Sementara ada satu motor khusus kepala yang bisa gela-gelo (geleng-geleng) seharga Rp 600.000.
Putra pasangan Zainal Arifin dan Elly Yulia Hidayati ini harus menguras tabungan agar bisa membuat robot. “Uangnya dari tabunganku. Saya memang suka sekali robot,” kata siswa kelas IX yang juga jago komputer ini, Rabu (21/12).
Sebelum menciptakan robot Reog Ponorogo, Rizky sempat berpikir membuat robot lain yang sama-sama bernuansa tradisional. Awalnya ingin robot dengan nuansa gamelan, tetapi sulit menentukan sosok robotnya.
Rizky tampil total dalam ajang ini, termasuk memakai kostum reog saat penampilan di depan juri dari Portugal, China dan Indonesia.
“Karena robot reog, saat tampil di kompetisi robot internasional di Jakarta, saya juga pakai kostum reog lengkap. Sampai udeng saya kebesaran,” ujar Rizky sambil tertawa.
Robot buatan Rizky tampil memukau selama tiga menit. Tampil persis seperti penari Reog Ponorogo. Begitu musik reog dibunyikan dengan suara khas terompetnya, robot ini bisa menari dengan kepala merak meliuk-liuk.
“Saya ambil budaya asli Indonesia ini karena pernah diklaim Malaysia. Saya beli kostum dan topeng reog yang ada meraknya itu langsung di Ponorogo,” lanjutnya.
Meski baru juara tiga, Rizky setidaknya telah menyisihkan puluhan pelajar SMP dan SMA dari Indonesia dan negara lain. Selain tuan rumah Indonesia, ajang ini juga dikuti antara lain, Korea Selatan, China, Amerika, Singapura, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, Selandia Baru.
Bocah yang sebelumnya juara I atau medali emas kompetisi robot nasional itu juara tiga kategori Indonesiana. Nomor ini ada karena kompetisi robot internasional itu digelar di Indonesia.
Robot reog hanya kalah dari robot ondel-ondel dan wayang buatan siswa Jakarta. Itupun karena siswa Jakarta unggul dalam dukungan penonton. Maklum lah ajang itu digelar di ibukota. ”Saya masuk di nomor Indonesiana yang diikuti sekitar 16 tim,” jelas Rizky.
Muhammad Syaiful Aziz, pembimbing Rizky yang mahasiswa PENS ITS mengaku kaget dengan kecerdasan Rizky. “Dia mampu memprogram musik reog dan langsung diikuti gerak robot menari,” ungkap Aziz.
“Prestasi Rizky memberi nilai tersendiri bagi sekolah. Prestasi ini harus menjadi motivasi siswa yang lain untuk terus berprestasi hingga tingkat internasional,” kata Kepala SMPN 1 Surabaya, Muchtar. (faiq nuraini)
Sumber: Surya, Tribunnews

0 komentar:

Posting Komentar